Telkom bebas uang berlangganan.

Dua buah perusahaan ini,baik milik umum(malaysia) maupun milik negara mengalami degradasi mental dan fisi sosial.Orientasi kearah pelayanan publik sudah sangat jauh berkurang,keuntungan dan uang menjadi sasaran yg utama.Berbagai program atau produks jasa sudah dibuat tetapi tdk memperhatikan kondisi konsumen tetapi semata mata untuk keuntungan perusahaan.Kiat2 nakalpun dilakukan dgn tidak fair...seperti layaknya RBT atau program 2 di hp yg merampas pulsa konsumen.Misal dalam waktu hampir 1 th telkom sudah memasukan pelanggan yg tidak menguntungkan utk masuk program 75 ribu per bulan flat tanpa persetujuaan konsumen.Bila ada konsumen yg tdk tanggap maka dalam waktu singkat konsumen terjebak pada permainan telkom sehingga membayar 93ribu perbulan walaupun pemakaiaannya hanya 25 ribu.Bila dikonfirmasi ke 147 selalu dijawab bahwa sudah dihubungi via tlp dan konsumen setuju utk masuk program tersebut.Padahal tdk ada satupun pihak telkom yg menawarkan program tsb lewat TELEMARKETING program ke konsumen.Sungguh telkom tidak satria dan fair dlm menjebak konsumen yg tdk prodoktif.Seharusnya telkom memberi surat peringatan atau menutup sama sekali konsumen yg memang merugikan telkom krn tlp tdk pernah dipakai.

Seharusnya telkom mawas diri mengapa banyak konsumen yg memakai hp dari pada tlp kabel: KRN TARIP TELPON KABEL TERLALU TINGGI DAN MAHAL DIBANDINGKAN saingannya.Dgn sangat sombong telkom gengsi untuk menurunkan taripnya walaupun merupakan tarip mahal di asia.Coba perhatikan tarip spedy termurah hanya mengarahkan konsumen utk memilih paket unlimitid 200ribu krn pada prakteknya tdk ada seorangpun yg bisa mengontrol 15 jam pemakaian dlm sebulan sebagai batas kredit.Bila konsumen sadar lalu marah2 telkom menawarkan opsi utk mengembalikan ke posisi berlangganan biasa dan konsumen bisa mengambil sisa uang yg sudah terlanjur dibayarkan.PASTI DALAM WAKTU SINGKAT TELKOM SUDAH BANYAK MENGERUK KEUNTUNGAN DARI BERBAGAI KONSUMEN YG TDK MENGURUS DAN MEMPERHATIKAN MEMBENGKAKNYA TAGIHAN TLP.Apalagi bila dibayar dgn autodebet atau kartu kredit.Herannya masih banyak orang yg terpesona utk memiliki tlp rumah yg biaya investasi dan perawatannya tinggi.Apakah ini termasuk program pemerintah utk mengadakan sambungan tlp kabel sebanyak 25000 atau lebih sambungan diseluruh kecamatan di Indonesia..? Saya sarankan kepada seluruh penduduk di Indonesia jangan menggunakan tlp yg mhal hanya demi gengsi atau sesuatu yg tdk pasti mendatangkan keuntungan.Hemat pengeluaran...banyak profider yg menawarkan tlp murah bahkan gratis kesesama.Bila hanya bentuk tlp yg besar dan enak dipegang daripada hp ...pesanlah tlp gsm atau cdma yg portabel dan nyaman dipasang dirumah.Solusi ini akan memberikan keuntungan terserapnya tenaga kerja kita utk bisa merubah hp menjadi tlp rumah seperti jamannya fleksi waktu hadir pertama kali.Bila perlu fabrikan besar menyerap banyak tenaga kerja utk memprodoksi tlp rumah gsm atau cdma yg awet,canggih dan handal krn konsumen merasa lebih mantap menggegam tlp besar daripada hp kecil....MENGAPA TIDAK KALAU INI UTK MEMAJUKAN BANGSA KITA DARI PENJAJAHAN KAPITALISME YG SUDAH DIKUASAI ASING DAN MEMERAS BANGSA KITA..?